How to Publish at International Indexed Journal?

How to publish at Indexed International Journal? Ya, sebagai Dosen, kita biasanya dituntut untuk terus meningkatkan penelitian kita dan mempublikasikannya dalam Proceeding, Jurnal, Jurnal terakreditasi bahkan pada Jurnal terindeks internasional. Bagaimana sih kalau kita mau publikasi pada Jurnal International terindex (Scopus dan Web of Science)?

Pada dasarnya tidak ada yang tidak bisa, Insha Allah, Jika kita bersungguh-sungguh maka pasti akan ada jalan "Man jadda wa jada", barangsiapa bersungguh-sungguh, maka ia akan behasil. Berikut ini saya sampaikan tips untuk publikasi pada Jurnal Internasional Terindeks:
Pertama :
Pada Browser anda | masuk ke google |  ketikan : https://www.journalguide.com/
pada website ini, anda dapat memasukan Judul manuscript anda, dan memasukan keywords, setelah menekan tombol Search, maka website tersebut akan menunjukan Jurnal mana, yang sesuai untuk manuscript yang akan anda submit tersebut.
Kedua :
Anda bisa masuk pada situs : https://journalfinder.elsevier.com/
pada situs ini, penulis lebih merekomendasikan, karena Elsevier sudah dikenal memiliki reputasi yang baik untuk Jurnal maupun Procedia untuk International Reputation (Scopus, Web of Sience). pada contoh ini, saya pernah memasukan Judul paper yang pernah saya publikasikan pada event International Conference, masukan Judul pada kolom title, dan abstract pada kolom acbstarct, begitu pun dengan keyword, selanjutnya klik Submit, luaran dari website, maka tedapat beberapa Jurnal yang cocok degan topik dari paper yang kita submit, termasuk prsentasi kemungkinan diterimanya.
Ketiga :
Salah satu website yang bisa dijakdikan acuan dalam pencarian Jurnal bereputasi adalah dialamat : https://www.scimagojr.com/ pada kolom Pencarian anda bisa melakukan pencarian dengan memasukan nama Judul jurnal, ISSN dan penerbitnya. selain itu, kita bisa melihat Jurnal apa saja dari urutan Quartal 4 (Q4) sampai dengan Quartal (Q1) degan meekan pilihan "Journal Rangkings". Sebagai contoh; penulis memfilter dengn memilih check pada button "Only Open Access Journal", dan pilihan Kategori "Computer Science", kemudian diperoleh hasil dan penulis memilih "Journal of Information System and Telecommunication", jurnal ini terdaftar sebagai Q4 dan memiliki H Index 3, selanjutnya anda bisa mengklik untuk melihat lebih detail dari Jurnal tersebut, coba anda klik dan ltulis no ISSN nya, untuk kita buktikan apakah Jurnal ini masih terindeks Scopus atau sudah tidak valid lagi. Catatan: harus hati-hati, tidak semua Jurnal dalam Schimagojr memiliki Scopus yang masih aktif, karena proses akreditasi dari Scopus atau WOS akan dilakukan secara kontinue dalam kurun waktu tertentu untuk meyakinkan, bahwa jurnal-jurnal yang diakreditasi masih layak.
Keempat :
Masuk kedalam website  www.scopus.com, Scopus tentu sudah tidak asing dalam telinga kita, bahkan, bukan hanya bagi para peneliti dunia saja tetapi di Indonesia pun, RistekDikti masih menganggap bahwa Scopus adalah tingkatan tertinggi dalam publikasi penelitian, meski pun diatasnya masih ada nature (ISI). pada wesite Scopus ini, kita akan mengujikan salah satu Jurnal yang sudah kita akses pada point 3 (Schimagojr yaitu dalam contoh ini Journal of Information System and Telecommunications; apakah jurnal ini masih berlaku indeksasi Scopus nya, atau sudah tidak  berlaku). pada www.scopus.com, pilih source | pada pilihan Subject Area <terdapat tombol pull down> pilih ISSN | masukan no ISSN dari Jurnal yang sudah kita tulis atau copy tersebut no ISSN tersebut pada kolom "enter ISSN number" selanjutnya klik button "Find Sources", maka Scopus akan menampilkan documents citation dari Jurnal tersebut, dari kurun 2014 - 2016,  yang disitasi pada tahun 2017, jadi jurnal terebut masih terindeks Scopus. Jurnal tersebut jika kita hitung doukumen sitasi dari tahun 2017, 2018 dan 2019, untuk sitasi tahun 2020. Tetapi jika jurnal yang di cek, dalam Scopus, ternyat tidak terdapt data sitasi dalam kurun tiga tahun terakhir, maka kita patut curiga bahwa jurnal tersebut sudah tidak terindeks Scopus.
Kelima :
Cari referensi terbarukan dari sumber "Papers Database terindex", misalnya IEEExplore, Scopus,Sciendirect, Springer, ACM dan lainnya. memang benar, website untuk mengakses paper yang terbarukan tersebut tidaklah gratis, bisanya cangat mahal, misalnya Library YPTelkom berlangganan IEEE, Springer, ACM dan Indexing International Journal dan Proceeding lainnya Rp.  2M belum termasuk Scopus.
Keenam :
Gunakan tools Mendeley atau Zetero untuk mensitasi secara online. selain itu, kita bisa juga menggunakan tools Gramarly untuk mengecek Proof Reading kita, memang lebih baiknya kita menggunakan jasa proof reader untuk masuk kedalam Jurnal atau Proceeding International terindex, yuup..memang biaya proof reading ini tidaklah murah :).
Ketujuh :
Berdo'a dan tawakal ala Allah. Sebagai insan yang lemah, maka do'a adalah sejanta kita dan bertawakal kepada Alla SWT. Jika kita apply pada Jurnal International, bisanya proses review sekitar 3 sampai 6 bulan, atau bisa lebih, dengan proses revisi, tidak mengherankan kalau sampai proses publikasi pada Jurnal Index sampai memerelukan waktu sekitar 18 bulan.

Tips yang lain :
* paling sedikit  diperlukan 20 jam per minggu, jika kita mau menjadi peneliti yang baik (Prof. Eko,  Malang, 2018). untuk review paper, melakukan experimental research. Semoga kita menjadi bertambah semangat untuk mulai naik tingkat pada level yang lebih tinggi, wallaohu alam :).

* Datangi ke Perpustakaan Akademi Telkom Jakarta, teh Syifa, minta akun Scopus, akses Sciencedirect, download some papers, read, buat lireatur review :).

Popular posts from this blog

Introduction to Use Case Diagram - Case study: Facebook

Kenapa tidak berkurban?

Sequential Search